Mengenal Atap Mansard: Definisi, Tipe, Kelebihan dan Kekurangan.
Atap Mansard (atau curb roof) merupakan jenis atap yang memiliki 4 bidang sisi serta terdiri atas 2 susunan, bagian atas dan bawah. Bagian atas memiliki bentuk seperti perisai sementara bagian bawah cukup curam hampir vertikal.
Sudah jadi hal yang wajib sebuah Atap ada pada setiap bangunan. Bagian ini berperan sebagai lapisan paling atas dari sebuah bangunan yang mana melindungi penghuni dari panas hingga cuaca hujan. Sampai saat ini ada banyak sekali model atap untuk bangunan, salah satunya atap mansard.
Orang indonesia mungkin belum begitu ‘ngeh’ soal atap manshard, karena hanya beberapa bangunan saja yang memakai atap model ini. Pemakaiannya
Table of Contents
Definisi dan Asal Muasal
Dilansir dari homedit.com, nama atap mansard diambil dari Francois Mansart, seorang arsitek Prancis yang terkenal. Namun, ia mempopulerkan gaya daripada menciptakannya.
Penggunaan atap mansard pertama yang didokumentasikan adalah pada tahun 1546 oleh Pierre Lescot di sayap barat daya museum Louvre. Struktur atap ini menjadi lebih populer pada abad ke-17 dan kemudian lagi selama Kekaisaran Kedua di bawah pemerintahan Napoleon III di Prancis.
Atap mansard adalah contoh betapa pentingnya desain arsitektur baik bentuk maupun fungsinya. Gaya atap ini, juga disebut curb roof atau French Roof. Model atap ini menjadi penanda penting dalam arsitektur Prancis.
Penerapan atap ini bertujuan agar salju bisa langsung turun dan tidak mengendap di atap, itu sebabnya di indonesia atap ini tidak populer.
Ciri-Ciri
Ciri paling utama dari atap Mansard ialah bentuk atap yang mirip perisai. Seperti penjelasan diawal, bahwa atap mansard merupakan atap yang memiliki 4 bidang sisi dengan 2 tingkat susunan.
Atap ini berbentuk turunan yang curam pada tingkat susunan bawah, sehingga menjadi semacam perisai yang melindungi bangunan. Sisi bawah dapat berbentuk datar atau melengkung tergantung preferensi pemiliik bangunan. Sementara bagian tingkat atas mirip atap biasa pada umumnya.
Bentuk manshard yang cukup luas, membuat anda memungkinkan untuk memiliki loteng rumah dengan cukup luas. Sebab bentuk atap ini agak ‘menggelembung’ menciptakan ruang kosong yang bisa dimanfaatkan.
Rumah mansard menghasilkan visual yang elegan yang didapat dari bentuk struktur rumah unik, terlebih tidak banyak yang mengaplikasiakannya di indonesia.
Tipe Atap Mansard
Setidaknya ada 4 tipe atap yang paling umum di negara asalnya
Straight (lurus)
Tipe mansard yang miring ke bawa secara vertikal dan tidak melengkung. JIka adapun, melengkungnya sangat kecil. Tipe straight biasa dibuat bersamaan dengan jendela. Hal ini memungkinkan atap memiliki pencahayaan alami yang cukup.
Convex (Cembung)
Convex mansard memiliki lekungan atap yang mirip seperti lonceng. Hal ini dapat menambah extra space pada bagian loteng.
Concave (Cekung)
Concave mansard memiliki 2 bagian, yakni atas dan bawah. Atap bagian atas berbentuk semi datar sedangkan bagian bawah agak curam ke bawah. Concave ialah icon desain mansard yang umum dipakai.
Tipe ini tidak memberikan ruang sebanyak tipe mansard lainnya, tetapi memiliki warisan arsitektur yang panjang seperti yang digunakan di rumah-rumah dan bangunan bersejarah.
S-shape
Ini adalah kombinasi dari garis atap gaya cembung dan cekung. Atap dimulai dengan melengkung ke dalam dan diakhiri dengan melengkung ke luar.
Kelebihan
Banyak orang menyukai model atap ini. Itu karena beberapa kelebihan yang dimiliki :
Daya tarik esetetika
Atap ini memiliki gaya elegan yang mengingatkan pada gaya arsitektur perancis. Gaya yang unik bahkan di indonesia sangat jarang. Disisi lain, bangunan yang memakai model ini tentu menjadi bentuk bangunan yang antimainstream
Extra space
Bentuk atap memungkinkan adanya extra space pada interior area loteng. Selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Apakah itu pemakaian untuk gudang ataupun kamar tidur.
Sirkulasi panas lebih baik
Desain mansard memungkinkan pendistribusian sirkulasi udara panas yang merata.
Cahaya alami
Penambahan jendela cukup mudah dipasang pada atap ini. Hal tersebut membuat bangunan memiliki cahaya alami yang lebih baik. Selain itu, penggunaan ukuran jendela yang besar lebih mudah dipasang pada atap mansard daripada atap pelana.
Kekurangan
Meski dengan kelebihan yang dimiliki, ada beberapa kekurangan yang perlu dipahami sebelum mengaplikasikan:
Cuaca yang bisa menjadi masalah
Karena mansard memiliki tingkat kemiringan cukup curam, Hujan lebat bisa saja mengakibatkan kebocoran juga copotnya sirap. Disisi lain, sebagian besar penerapannya memiliki sistem drainase yang buruk.
Biaya pemasangan cukup tinggi
Biaya pemasangan cukup tinggi dibandingkan dengan bentuk atap lainnya.
Biaya perbaikan
Sama halnya dengan biaya pemasangan, perawatan atap mansard cukup menguras dompet. Itu karena perawatan serta perbaikan yang cukup tinggi. Apalagi tidak semua tukang dapat menangani model atap ini, untuk itu diperlukan konsultasi cukup matang untuk melihat solusi.
Nah, berikut tadi penjesan atap mansard semoga bermanfaat ya qhomelovers!
Qhomemart adalah supermarket bahan bangunan yang memiliki store offline di yogyakarta. Kami juga melayani pembelian bahan bangunan secara online di qhomemart.com dengan pengiriman ke seluruh wilayah indonesia. Hubungi kami untuk mendapatkan produk bahan bangunan yang anda butuhkan.