10 Jenis Jenis Beton Dalam Kontruksi Bangunan
Jenis jenis beton yang digunakan dalam pekerjaan konstruksi. Diantaranya non-pasir, beton ringan, hampa, serat, beton mortar, beton bertulang, beton massa, pracetak, prategang dan siklop.
Beton banyak dipakai pada proyek-proyek besar karena segudang kelebihan yang dimiliki. Beberapa diantaranya :
- Beton punya daya tahan tinggi
- Biaya perawatan relatif terjangkau
- Tahan terhadap air, api dan tidak aus
- Dapat digunakan untuk setiap desain konstruksi
- Tidak terpengaruh perubahan lingkungan
Mengingat kelebihan yang dimiliki, tidak heran jika beton banyak digunakan hingga kini.
Namun ternyata, beton sendiri dibedakan menjadi beberapa jenis jenis beton. Masing-masing memiliki kelebihan kekurangannya sendiri-sendiri. Nah, mana jenis beton yang paling tepat untuk proyek anda? Berikut penjelasannya dibawah ini.
Table of Contents
Beton Massa
Beton massa digunakan untuk pembuatan pilar bangunan seperti pondasi yang besar, tiang bangunan, bendungan dan pilar bangunan lainnya.
Hal ini membuat proses produksi menggunakan jumlah besar sekaligus
Beton Mortar
Beton mortar seringkali disebut beton semen, karena dihasilkan dari campuran pasir, air dan juga semen, ada unsur semen didalamnya.
3 bentuk mortar yang sering dipakai diantaranya lumpur, kapur dan semen.
Mortar sendiri memiliki kekuatan tarik yang sangat kuat. Bagi anda yang belum tahu, Kuat tarik sendiri merujuk pada sifat yang mempengaruhi rambatan dan ukuran retak didalam struktur.
Beton Pracetak
Jenis jenis beton yang dibuat sebelum pekerjaan dimulai. Ketika berada dalam area proyek, tinggal pasang saja sesuai rancangan konstruksi.
Faktor Pracetak dipertimbangkan dipilih karena beberapa faktor seperti lahan yang terbatas, kepraktisan juga mempersingkat jangka waktu pelaksaan proyek.
Beton Siklop
Beton siklop, beton yang menggunakan bahan pengisi dan dengan tambahan agregat antara 15-20 cm, hal ini dilakukan untuk meningkatkan daya tahannya.
Daya tahan ini, membuat beton siklop kerap dipakai sebagai konstruksi untuk proyek yang bersinggungan dengan air.
Jenis jenis beton satu ini sangat cocok unutk beberapa jenis struktur karena biaya terjangkau tanpa mengurangi kualitasnya.
Beton Serat
Beton serat memperoleh daya tahan konstruksi yang kuat dari penambahan serat-serat tertentu dalam adukan beton.
Contoh serat yang digunakan seperti kawat baja, plastik, asbestos bahkan tumbuhan. Tambahan serat tersebut mampu menambah kekuatan beton secara efektif, sehingga punya daya tahan lebih baik.
Beton Non-Pasir
Non-pasir merujuk pada jenis-jenis beton yang dibuat tanpa penggunaan air. Jadi beton terdiri dari semen, kerikil dan air saja.
Tidak adanya unsur air membuat jenis beton ini memiliki rongga pada selah-selah kerikil. Rongga ini membuat beton non-pasir punya bobot lebih ringan daripada beton pada umumnya.
Beton Hampa
Beton hampa memiliki kandungan air yang sedikit karena disedot memakai vakum khusus. Hal itu membuat hanya menyisakan campuran beton yang sudah tercampur rata.
Itu membuat beton hampa jadi sangat kuat, tidak heran jika jenis jenis beton ini digunakan untuk bangunan-bangunan tinggi seperti gedung pencakar langit dan semacamnya.
Beton Polimer
Beton polimer merupakan jenis jenis beton yang memiliki sifat kuat tekan, volume, durabilitas dan stailitas dibanding beton dengan semen sebagai pengikatnya.
Pembuatannya menggunakan campuran agregat halus dan polimer. Ini membuatnya cocok untuk proyek yang bersinggungan dengan air.
Beton Bertulang
Sederhananya, beton bertulang merupakan jenis jenis beton umum yang diberi “tulangan” baja. Tambahan tulangan didalamnya memperkuat gaya tarik serta durabilitas struktur beton itu sendiri.
Tulangan baja cukup beragam, ada yang memakai besi jaring (mesh, baja batangan hingga rod.
Jika beton normal lemah menahan kekuatan tarik, beton berulang dapat memperkuat kekuatan tarik dan tekanan.
Beton Prategang
Jenis jenis beton selanjutnya adalah Beton prategang. Jenis ini dibuat dengan diberikan tulangan yang akan dipakai tekanan atau tegangan sebelum di cor.
Dengan pemberian tegangan, beton ini dapat menyangga struktur bangunan terlebih yang bentangannya lebar seperti jembatan, atap yang panjang dan lain sebagainya.
Ketika proses campur beton, tulangan pada setiap ujung unit struktural serta dengan kuat. Hal ini membuat area bawah struktur beton menguat daya tariknya.
Beton prategang akan selalu dibuat langsung di lokasi karena butuh alat berat dan pekerja professional dibidangnya.
Beton Fly Ash
Fly ash sendiri bahan pengganti semen portland pada beton. Dibuat dari limbah padat hasil pembakaran batu bara. Ini membuat fly ash lebih ramah lingkungan karena mengurangi limbah pada PLTU.
Selain itu anggaran proyek jadi ekonomis karena menggunakan limbah tidak terpakai. Dari mutu juga sangat baik.
Fly ash memiliki sifat pozzolanic, yang membuat beton ini punya durabilitas dan kekuatan lebih tinggi.
Disisi lain, fly ash tidak punya kemampuan mengikat seperti semen. Tapi jika hadirnya air dan ukuran partikelnya yang halus, fly ash dapat bereaksi seara kimia yang mampu menghasilkan zat yang bisa mengikat.
Beton Ringan
Disebut ringan karena beton ini dibuat memakai agregat bobot ringan. Dalam proses pembuatan, ditambahkan agregat ringan seperti batu apung, skoria dan semacamnya.
Agregat ringan membuat bobot beton tetap ringan pada hasil akhir. Beton ini biasa digunakan untuk struktur baja, konstruksi dek jembatan juga konstruksi proyek lainnya.
Itu tadi penjelasan tentang jenis jenis beton. Data dan penjelasan ini diambil dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat!
Perlu penjelasan seputar produk untuk beton lebih dalam?
Anda juga bisa tanya informasi seputar produk bahan bangunan di supermarket bangunan qhomemart, CS kami dapat menjelaskan secara detail dan perkirakan ekspetasi kebutuhan anda.
Whatsapp Store: 0811-2863-773
Jam Buka: 08.00-21.00
Alamat Offline: Jl. Raya Janti Ringroad Timur No.96, Jaranan, Banguntapan, Kec. Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55198
Ayo chat Sekarangi!