9 Jenis Sepeda Paling Populer dan Perbedaannya
Ada berbagai jenis sepeda yang mungkin perlu anda perhitungkan pemilihannya, mengingat masing masing sepeda dirancang untuk kebutuhan kebutuhan tertentu. nah, sebelum anda memilih sepeda, sangat penting untuk menentukan tujuan anda ketika bersepeda, atau paling tidak di medan mana sepeda ini akan sering anda pakai. simak penjelasan dari masing masing jenisnya pada penjelasan dibawah.
Table of Contents
Sepeda Electric
jenis sepeda ini merupakan penggabungan antara rotor penggerak dengan kayuhan manual, electric merujuk pada tenaga yang dipakai untuk penggerak rotornya.
karena menggunakan daya elektrik, secara otomatis juga terdapat baterai sebagai penyimpanan untuk sumber energinya.
inilah yang membuat sepeda elektrik terkesan lebih berat, juga ketika anda bawa menggunakan mobil perlu berhati hati untuk tidak merusak rotor penggerak maupun baterai. namun, produsen sepeda electric tentunya memperhatikan hal tersebut dengan menambah sisi keamanan electricalnya.
simak juga kunci sepeda supaya aman dalam artikel “8 Rekomendasi Kunci Sepeda Supaya Aman (Untuk Road Bike , Hybrid , Sepeda Lipat, Sepeda Gunung)”.
Sepeda Jalan (Road Bike)
road bike merujuk pada jenis sepeda yang mengutamakan kecepatan, tak heran jika rangka maupun beberapa komponen dibuat menggunakan bahan yang seringan mungkin. sebenarnya , ini adalah tipe sepeda tertua namun telah mengadopsi teknologi canggih dari waktu ke waktu.
road bike terutama kerap dilihat pada sisi pemakain jenis frame khusus, entah itu karbon ringan maupun aluminium.
itu juga berpengaruh pada sisi ketebalan ban yang dipakai, yang umumnya cenderung lebih tipis dibanding beberapa jenis sepeda lain (seperti sepeda gunung atau mouintain bike).
Sepeda Gunung (Mountain Bike / MTB)
bisa dibilang, sepeda gunung jadi jenis sepeda yang masih populer hingga sat ini dengan meledak popularitasnya selama dekade terakhir.
perbedaan antara sepeda ini dengan sepea lain terdapat penyertaan suspensi yang besar dan memang didesain untuk track gunung. walau begitu, ada juga sepeda gunung yang dibuat khusus tanpa suspensi seperti untuk tur off road, tapi itu kasus sangat jarang ditemui.
sepeda gunung menggunakan suspensi hardtails atau suspensi depan belakang. perlu anda tahu, mtb dibedakan menjadi beberapa jenis seperti yang dilansir dari bike exchange :
- cross country bike : sepeda hardtrail dengan travel depan (100mm). dirancang untuk sebagian lintasan offroad datar seperti ladang, hutan maupun jalanan pedesaan.
- sepeda trail : bentuk sepeda yang paling umum dalam keluarga MTB, dirancang untuk semmua jenis pengendara serta tujuan sepeda rekreasi.
- downhill racing : ini meruoakan jenis sepeda gunung dalam keluarga mtb, dilengkapi suspensi belakang yang canggih, fork depan yang panjang (kurang lebih 170mm), rangka karbon serta paduan yang kuat. jenis ini dirancang untuk jalan ekstrim, turunan curam hingga tikungan sempit.
- enduro bikes : mirip seperti sepeda downhil, perbedaan merujuk pada penggunaan rasio gigi sepeda yang lebih besar, itu sebabnya sepeda ini pas untuk area menanjak.
- mullet bike : merujuk pada sepeda dengan ukuran ban depan lebih besar daripada ban belakang, sama seperti motorcross.
Sepeda Lipat (Folding)
rangka sepeda yang dirancang untuk dapat ditekuk, jenis sepeda ini lebih difungsikan untuk rekreasi, dapat dibawa menggunakan mobil karena sifatnya yang lebih portable.
sepeda ini dapat dipakai dari kalangan amatir hingga professional. untuk mengetahui harganya, simak dalam artikel “Harga Sepeda Lipat Jogja”.
Sepeda Hybrid
sepeda hybrid sendiri merupakan sepeda yang dirancang untuk segala medan, baik untuk jalan yang rata maupun medan bebatuan.
jenis sepeda ini telah mendapatkan kepopulerannya selama tahun 90 an, dimana pengendara sepeda rekreasi maupun komuter menginginkan kenyamanan sepeda gunung yang kokoh namun dengan pengurangan bobot dan penambahan kecepatan dijalanan.
umumnya memakai roda ukuran 29, dua roda yang sama dengan tipe ban sedikit tebal serta memiliki titik pemasangan untuk rak.
setelah permintaan itu muncul, para produsen mulai mendesain ulang dengan rangka paduan yang lebih kuat, geometri tegak serta setang yang lurus. belakangan, sepeda hybrid sendiri termasuk yang menanjak kembali popularitasnya.
Sepeda BMX
BMX dibuat dengan mengambil inspirasi dari motor cross, diciptakakan pertama kali sekitar akhir tahun 60 an. pemakaian roda memakai ukuran 20″ , tapi kadang kali dibuat ukuran roda 24″.
jenis sepeda bmx sendiri dibedakan menjadi 2, yakni untuk model balap maupun gaya bebas. terdapat beberapa perbedaan kecil antara 2 jenis ini.
nah, bmx kerap kali ditemukan pada anak anak perkotaan, dengan menggunakan gaya bebas memanfaatkan landscape kota maupun di arena tersendiri.
pengguna bmx kerap kali menggunakan beberapa aliran tersendiri pada pemakaiannya, semacam bmx flatland, bmx street, bmx freestyle, vert, park, dirt jump hingga trail.
Sepeda Trial
jenis sepeda ini dirancang sebagai sepeda penanjak bebatuan curam , sehingga peminatnya memang kalangan kalangan tertentu saja. sepeda trial lebih fokus untuk menjaga keseimbangan yang lebih tinggi.
sepeda ini dirancang tanpa adanya saddle (tempat duduk), rangkanya pun cenderung lebih kecil daripada sepeda gunung. ukuran roda mirip seperti bmx, diatur sedikit kempes untuk menunjang tanjakan curam bebatuan.
sepeda trial juga hadir dalam versi kendaraan bermotor.
Sepeda Gravel
banyak yang mengira jenis sepeda gravel sama seperti road bike namun dengan ban yang lebih tebal, tetapi sebenarnya ada banyak lagi perbedaan yang membuat jenis ini cocok untuk medan offroad.
sepeda gravel memiliki rangka geometri yang sangat spesifik, ini membuatnya jauh lebih nyaman saat berkedara di tanah yang longgar maupun berbatu. rangkanya juga lebih tebal dan kuat untuk menangani medan medan tersebut.
Sepeda Fixie
sepeda fixie merujuk pada jenis sepeda berkecepatan tunggal, tanpa ada perpindahan gigi sama sekali. perlu anda tahu, istilah fixie sendiri merupakan kependekan “fixed gear”.
awal mula fixie sendiri dipopulerkan oleh kurir kurir sepeda di kota seperti newyork , london serta beberapa sejenisnya. kemudian, fixie mulai menjamur di indonesia, terutama pada kalangan hipster maupun pelajar.