Intermezo

Yuk Mengenal Urban Farming, Konsep Pertanian Level Selanjutnya!

tertarik dengan urban farming? anda perlu yang satu ini. sebenarnya apa ini? ayo lihat penjelasan lebih lengkapnya dibawah

dunia pertanian mulai diramaikan dengan istilah urban farming. salah satu alasan dari meningkatnya tren ini terdapat beberapa akibat dari penempatan dari ini, yang mana dapat dijadikan sebagai

Apa itu urban farming?

secara simpel, urban farming adalah pertanian yang diaplikasikan pada lahan terbuka, terlebih untuk daerah kota. konsepnya adalah memindahkan teknik pertanian konvensional ke tempat atau area perkotaan.

lebih lanjut, jika umumnya pertanian berada di pedesaan, yang mana dari segi lingkungan dan juga lahan amat mendukung, kini, daerah perkotaan pun dapat juga melakukan kegiatan pertanian, ya konsep urban farming ini.

Manfaat dari urban farming

urban farming

seperti yang dijelaskan di atas, urban farming bukan hanya kegiatan semata. ternyata, melakukan ini membawa beberapa banyak manfaat untuk si penghuni rumah itu sendiri, terlepas dari kegunaan utamanya. apa saja?

menyegarkan pikiran

potensi tekanan hidup di daerah perkotaan yang terbilang tinggi, ditambah dengan tingkat hunian yang kadang kala “sumpek” dalam arti kemana – mana menemui material beton dan jalan.

Baca Juga  7 Ide Hampers Natal 2024 Awet & Kekinian

kebiasaan yang terus menerus seperti terkadang meningkatkan tingkat stress serta menurunkan kualitas hidup masyarakat, terlebih perkotaan. adanya urban farming tentu membantu menyegarkan pikiran, lewat cara bercocok tanam dan berkebun tanpa harus tinggal di pedesaan.

sebagai lahan ruang hijau

tidak heran dengan daerah perkotaan, terbatasnya ruang hijau menyebabkan lingkungan terbuka hijau lebih sempit. ini lebih di dominasi dari pembangunan bangunan dan infrastruktur jalan.

dengan melakukan ini, secara tidak langsung anda ikut mengurangi “krisis” lahan lingkungan yang hijau khususnya di daerah perkotaan.

hunian lebih nyaman

mengenal urban farming
via grocycle.com

di area perkotaan, tidak banyak lahan yang bisa didapat. ini berdampak dari segi tampilan, dimana hanya menampilkan didominasi dari penggunaan tembok serta beberapa material lain.

secara tidak langung, hal ini ikut menyebabkan tingkat stress yang tinggi. jika sudah begini, hunian tidak nyaman untuk ditinggali bukan?

melakukan urban farming tentu saja membuat lingkungan lebih nyaman. setidaknya, area rumah sedikit terselimui dari unsur hijau. dilihat pandangan mata pun, tentu amat menyegarkan.

secara tidak langsung membantu ketahanan pangan

kebutuhan pangan perkotaan tentu saja tidak dapat bergantung dari daerah itu saja. diperlukan proses impor dari berbagai daerah yang memang menghasilkan bahan kebutuhan pokok yang lebih besar.

bagaimana jika sebagian penduduk kota melakukan ini? tentu proses impor pangan dapat lebih ditekan, sehingga ketahanan pangan mandiri dapat lebih direalisasikan, setidaknya mengurangi dari impor.

Baca Juga  Kelebihan dan Kekurangan Desain Dapur Terbuka

Bagaimana penerapan urban farming?

urban farming 3
via acclimatise.co.uk

simpel saja, penerapannya tergolong mudah. terpenting adalah adanya sedikit lahan terbuka untuk tumbuh kembang dari tanaman yang digunakan itu sendiri.

dimulai dari pekarangan rumah, teras belakang, bahkan anda juga bisa menerapkan hal ini pada area atap rumah

jenis tanaman yang dipakai

paling umum, urban farming menggunakan beberapa jenis tanaman. sebut saja seperti kangkung, sawi hingga bayam dan sejenisnya. tentu mudah bukan untuk diaplikasikan.

berikut beberapa daftar tanaman urban farming yang sering digunakan

  • golongan tipe tanaman herbal
    • tanaman lengkuas
    • tanaman jahe
    • tanaman sere
  • golongan umbi – umbian
    • ketela
    • talas
    • hingga beberapa umbi – umbian lain
  • golongan buah – buahan
    • buah stramberry
    • buah melon
    • buah semangka
    • buah anggur
    • buah tomat
    • buah timun
  • golongan sayuran hijau
    • sayuran kangkung
    • sayuran sawi
    • sayuran bayam
    • sayuran sela
    • hingga sayuran seledri dan beberapa jenis sayuran lain

ternyata banyak bukan? bahkan, urban farming juga sering juga menggunakan tipe tanaman hias pada pengaplikasiannya. satu hal menarik untuk dikombinasikan dengan itpe tanaman lain.

sistem penanaman

beberapa cara untuk media penanaman untuk dapat digunakan untuk sistem penanamannya. baik seperti sistem vertikultur, akuaponik, hingga yang sering kali dikenal yakni hidroponik.

vertikultur

teknik tanam dengan memanfaatkan lahan sempit, dengan memanfaatkan bidang vertikal. biasanya dengan menggunakan dinding menggunakan sebotol bekas sebagai media tanmanya.

Baca Juga  Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Air Fryer, Menggoreng Sehat Tanpa Minyak

akuaponik

teknik tanam untuk tanaman serta pemeliharaan ikan dalam satu media. dengan hal ini, kotoran dari ikan (unsur hara) dapat difilter oleh tanaman sehingga tidak menjadi zat beracun bagi ikan itu sendiri, juga sebagai suplai oksigen pada area kolam. tentu, hal ini adalah siklus yang saling menguntungkan.

hidroponik

teknik tanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah, hal ini karena hidroponik lebih mengutamakan pemenuhan nutrisi pada tanaman.

Lokasi penerapan

nah, untuk media penerapan dari urban farming sendiri dapat dilakukan di banyak tempat, sesuai dengan tipe bangunan serta kondisi lingkungan tempat yang anda tinggali.

tentu menarik unutk menerapkan pada area atap rumah, pagar rumah, pekarangan rumah, taman secara vertikal, bahkan hingga menggunakan pipa sebagai media tanamnya

jadi bagaimana. tertarik melakukan urban farming? semoga bermanfaat ya!

cek juga harga kebutuhan dan peralatan lainnya DISINI

Rate this post

Comments

comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tanya Gratis Disini